Berat hati untuk tak merindukan
Apa yang setiap nafas kupertimbangkan
Engkaulah embun...
Yang kutunggu tetesnya jatuh di keningku
Kau sembuhkan dewi hujan saat kehausan
Dan hatimu sanggup menghanguskan salju
Salah apa hingga ku tak lagi berpikir jernih
Karena diri ini kucintai
Hanya jika aku mencintaimu
Pintalah kematianku
Hidupku mungkin tak lagi gelap
Dimana cahaya jua tak buatku hidup
Kau yang terpilih
Belum ingin termiliki
Hingga saat kau raih hasrat itu
Tak butuh untuk kau ketahui
Seluruhnya kita yang mestinya kaulah itu
Kau pun tak ingin terlihat mengerti
Sudah... sudah...
Akan kutunggu janji kepergianmu
Namun sungguh
Ku sedia tinggalkan segalanya
Asal kau tak menepati
No comments:
Post a Comment